skip to main |
skip to sidebar
Posted in |
di
01.39
Rasulullah
SAW diutus ke dunia ini adalah untuk menyempurnakan akhlak. Aisyah r.a
yang juga istrinya berkata,” Akhlak Rasulullah SAW adalah Al Quran”.
Rasulullah itu adalah Al Quran yang berjalan. Meskipun musuh musuhnya
dari kaum kafir Quraisy selalu memusuhi Beliau namun bila mereka pergi
keluar negeri untuk berdagang mereka selalu menitipkan/mengamanahkan
barang titipan mereka kepada Rasulullah SAW. Ini sungguh luar biasa.
Demikian tinggi akhlak Rasulullah SAW sampai musuhpun masih percaya
kepadanya untuk mengurusi harta mereka. Demikian juga tentang seorang
sahabat Nabi SAW yang satu ini, dia sangat memiliki rasa malu. Bahkan
ada riwayat yang mengatakan bila ia sedang mandi di kamar mandi yang
tertutup sekalipun ia tidak berani menegakkan punggungnya karena
demikian tinggi rasa malunya. Dialah Sahabat Utsman bin Affan r.a.
Aisyah r.a meriwayatkan bahwa pada suatu hari ayahnya Abu Bakar As
Shiddiq r.a minta izin bertemu Rasulullah SAW yang sedang beristirahat
dan berbaring serta bajunya terangkat sehingga salah satu betisnya
terlihat
Selesai berbincang dan menunaikan hajatnya, Abu Bakar
r.a pun segera pulang. Kemudian yang kedua datanglah Umar bin Khattab
r.a dan selepas berbincang beberapa waktu lamanya Umar r.a pun pulang.
Tak berapa lama kemudian datanglah Utsman bin Affan r.a dan minta izin
bertemu dengannya.
Mendengar Utsman r.a yang datang, Rasulullah
SAW tiba-tiba memperbaiki posisinya dan duduk serta merapikan
pakaiannya, lalu menutupi betisnya yang terbuka.Selepas berbincang
beberapa waktu lamanya Utsman r.a pun pulang.
Setelah Utsman
r.a pulang, Aisyah bertanya: “Ya Rasulullah tadi saya melihat bahwa
engkau tidak bersiap siap menerima sahabatamu Abu Bakar r.a dan Umar r.a
tetapi kenapa engkau bersiap siap menyambut kedatangan Utsman r.a?”
Rasulullah SAW menjawab: “Utsman seorang pemalu. Kalau dia masuk sedang
aku masih berbaring, dia pasti malu untuk masuk dan akan cepat-cepat
pulang sebelum menyelesaikan hajatnya. Hai Aisyah, tidakkah aku patut
malu kepada seorang yang disegani malaikat?” (Hadis Riwayat Ahmad)
Sesungguhnya Rasulullah SAW sendiri adalah seorang yang sangat pemalu,
bahkan lebih malu dari gadis pingitan. Sifat malu adalah sebagian dari
iman. Rasulullah juga bersabda “Sifat malu tiada menimbulkan kecuali
kebaikan”
Sering kita jumpai akibat tidak punya rasa malu maka
kemaksiatan terbuka selebar lebarnya didepan mata kita. Orang yang tidak
memiliki rasa malu maka akan berbuat maksiat sekehendak hatinya. Budaya
malu juga mulai terkikis dinegeri ini. Mulai dari pacaran didepan umum,
minum minuman keras di pinggir jalan, juga kebiasaan bugil didepan
kamera dan korupsi yang sudah merajalela. Semua itu karena rasa malu
yang sudah hampir hilang. Dan menjadi tugas kita mulai dari keluarga
untuk menanamkan rasa malu terhadap diri sendiri dan lingkungan kita,
Semoga…
0 Response to "ORANG YANG DISEGANI MALAIKAT"
Posting Komentar